Rabu, 13 September 2017

Digital Games Learning through Play ( Game Edukasi sebagai Pembelajaran )


Digital Games Learning through Play
 ( Game Edukasi sebagai Pembelajaran )
Panduan untuk mengembangkan teknolongi pendidikan yang diterbitkan oleh New Media Consortium (www.nmc.org/horizon), menyatakan bahwa game pendidikan akan menjadi media pembelajaran yang efektif dan efisien pada dua sampai tiga tahun terakhir. Menurut laporan tahun 2008, media pembelajaran memalui game edukasi menjadi alternative yang tepat bagi pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran. Game edukasi merupakan salah satu dari tujuh metode pembelajaran yang terbukti dapat meningkatkan minat belajar siswa. Namun masih ada pihak – pihak yang berpendapat bahwa game edukasi merupakan suatu kegagalan dalam memberikan suatu manfaat akademik baik untuk pelajar maupun pendidik itu sendiri.




Eric Klopfer, pemenang Penghargaan Pendidikan AIBS 2008, mengajak dan memberdayakan Teacher Education Program Scheller (STEP) di Massachusetts Institute of Technology (http://education.mit.edu/drupal) dan mengeksplorasi potensi pendidikan permainan di Education Arcade (http: // educationarcade.org). Penelitian Klopfer tentang pengembangan dan penggunaan game edukasi dan simulasi memberikan pendapat yang meyakinkan agar melibatkan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran melalui game edukasi. Game edukasi yang pertama adalah yang membawa pemain ke kehidupan kepulauan Galapagos untuk simulasi perkembangan teori Charles Darwin tentang perkembangan evolusi melalui burung finch. Dalam game ini, pemain diminta untuk mempertahankan spesies burung berdasarkan susunan genetisnya. Pada dasarnya, tidak hanya burung yang ada pada game ini. Namun, ada juga beberapa jenis bunga yang ditambahkan. Selain mempertahankan keturunan dari spesies burung dan bunga, pemain juga ditutut untuk menjaga kelangsungan hidup organisme tersebut.
Walaupun terlihat sangat meyakinkan, beberapa pendidik enggan menggunakan game edukasi sebagai media pembelajaran. Mereka menilai game edukasi tidaklah metode yang efektif untuk menyampaikan materi mereka. Marc Prensky, tokoh terkemuka dalam filsafat dan desain game untuk edukasi menggambarkan bahwa seseorang yang tumbuh atau hidup tanpa dunia digital akan merasa tabu akan istilah digital. Selain itu, mereka yang kenal akan dunia digital lebih mengekspresikan pengetahuan mereka ke dunia game. Menurut Marc Prensky, mahasiswa yang tela lulus akan menghabiskan kurang lebih 10.000 jam dalam kehidupannya dan kurang lebih 5.000 jam saja untuk membaca buku. Hal ini tentu saja sangatlah memprihatinkan. Hanya sekitar separuh dari kehidupan kita gunakan untuk bermain game. Hal inilah yang menyebabkan para peneliti dan pengembang game untuk menginovasi sebuah game menjadi media pembelajaran.
Tentu saja tidak semua game menimbulakan hal negative. Para pendidik, peneliti dan pengembang game edukasi sedang bekerja keras untuk mengembangkan suatu game yang dapat menjadi media pembelajaran yang baik. Selain itu, mereka juga memastikan bahwa penggunaan game edukasi ini menjadi salah satu cara yang efektif dan efisien dalam penyampain materi. Game  harus memiliki aturan dan sasaran yang jelas dan strategi yang memungkinkan kompetisi dan kemenangan, dan yang terpenting, permainan harus menyenangkan. Selain itu, game yang harus disajikan tidak lepas dari fungsi aslinya yaitu sebagai media pembelajaran.
Fakta menunjukkan bahwa permainan elektronik merupakan faktor penting dalam kehidupan siswa. Diperlukan lebih banyak studi untuk mengkonfirmasi nilai mereka sebagai alat pembelajaran dan menghilangkan keraguan tentang penggunaannya di kelas. Sudah jelas,beberapa pakar peneliti game eudukasi mengutarakan bahwa penggunaan game sebagai media pembelajaran patut dicoba dan diterapkan. Apabila program ini dapat diterapkan, diharapkan dapat menambah minat dan prestasi siswa.
Diringkas dari :
Digital Games     : Learning through Play
Author(s)             : Oksana Hlodan
Source                 : BioScience, Vol. 58,  No. 9 (October 2008),  p.  791
Published by      : Oxford University Press on  behalf of the American Institute of Biological Sciences
Stable URL         : http://www.jstor.org/stable/10.1641/b580905
Accessed             : 13-09-2017 02:04  UTC

Untuk mendapatkan lebih banyak E-Jurnal silahkan kunjungi : http://e.library.uny.ac.id/    😁😀

Tidak ada komentar:

Posting Komentar