Digital Games Learning through Play
( Game Edukasi sebagai Pembelajaran )
Panduan
untuk mengembangkan teknolongi pendidikan yang diterbitkan oleh New Media
Consortium (www.nmc.org/horizon),
menyatakan bahwa game pendidikan akan
menjadi media pembelajaran yang efektif dan efisien pada dua sampai tiga tahun
terakhir. Menurut laporan tahun 2008, media pembelajaran memalui game edukasi menjadi alternative yang
tepat bagi pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran. Game edukasi merupakan salah satu dari
tujuh metode pembelajaran yang terbukti dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Namun masih ada pihak – pihak yang berpendapat bahwa game edukasi merupakan suatu kegagalan dalam memberikan suatu
manfaat akademik baik untuk pelajar maupun pendidik itu sendiri.
Eric Klopfer, pemenang Penghargaan Pendidikan AIBS 2008, mengajak dan memberdayakan Teacher Education Program Scheller (STEP) di Massachusetts Institute of Technology (http://education.mit.edu/drupal) dan mengeksplorasi potensi pendidikan permainan di Education Arcade (http: // educationarcade.org). Penelitian Klopfer tentang pengembangan dan penggunaan game edukasi dan simulasi memberikan pendapat yang meyakinkan agar melibatkan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran melalui game edukasi. Game edukasi yang pertama adalah yang membawa pemain ke kehidupan kepulauan Galapagos untuk simulasi perkembangan teori Charles Darwin tentang perkembangan evolusi melalui burung finch. Dalam game ini, pemain diminta untuk mempertahankan spesies burung berdasarkan susunan genetisnya. Pada dasarnya, tidak hanya burung yang ada pada game ini. Namun, ada juga beberapa jenis bunga yang ditambahkan. Selain mempertahankan keturunan dari spesies burung dan bunga, pemain juga ditutut untuk menjaga kelangsungan hidup organisme tersebut.
Walaupun
terlihat sangat meyakinkan, beberapa pendidik enggan menggunakan game edukasi sebagai media pembelajaran.
Mereka menilai game edukasi tidaklah
metode yang efektif untuk menyampaikan materi mereka. Marc Prensky, tokoh
terkemuka dalam filsafat dan desain game
untuk edukasi menggambarkan bahwa seseorang yang tumbuh atau hidup tanpa dunia
digital akan merasa tabu akan istilah digital. Selain itu, mereka yang kenal
akan dunia digital lebih mengekspresikan pengetahuan mereka ke dunia game. Menurut Marc Prensky, mahasiswa
yang tela lulus akan menghabiskan kurang lebih 10.000 jam dalam kehidupannya
dan kurang lebih 5.000 jam saja untuk membaca buku. Hal ini tentu saja
sangatlah memprihatinkan. Hanya sekitar separuh dari kehidupan kita gunakan
untuk bermain game. Hal inilah yang
menyebabkan para peneliti dan pengembang game
untuk menginovasi sebuah game
menjadi media pembelajaran.
Tentu
saja tidak semua game menimbulakan
hal negative. Para pendidik, peneliti dan pengembang game edukasi sedang bekerja keras untuk mengembangkan suatu game yang dapat menjadi media
pembelajaran yang baik. Selain itu, mereka juga memastikan bahwa penggunaan game edukasi ini menjadi salah satu cara
yang efektif dan efisien dalam penyampain materi. Game harus memiliki aturan
dan sasaran yang jelas dan strategi yang memungkinkan kompetisi dan kemenangan,
dan yang terpenting, permainan harus menyenangkan. Selain itu, game yang harus disajikan tidak lepas
dari fungsi aslinya yaitu sebagai media pembelajaran.
Fakta
menunjukkan bahwa permainan elektronik merupakan faktor penting dalam kehidupan
siswa. Diperlukan lebih banyak studi untuk mengkonfirmasi nilai mereka sebagai
alat pembelajaran dan menghilangkan keraguan tentang penggunaannya di kelas. Sudah
jelas,beberapa pakar peneliti game
eudukasi mengutarakan bahwa penggunaan game
sebagai media pembelajaran patut dicoba dan diterapkan. Apabila program ini
dapat diterapkan, diharapkan dapat menambah minat dan prestasi siswa.
Digital Games : Learning through Play
Author(s) :
Oksana Hlodan
Source :
BioScience, Vol. 58, No. 9 (October
2008), p. 791
Published by : Oxford University Press on behalf of the American Institute of
Biological Sciences
Stable URL : http://www.jstor.org/stable/10.1641/b580905
Accessed : 13-09-2017 02:04 UTC
Untuk mendapatkan lebih banyak E-Jurnal silahkan kunjungi : http://e.library.uny.ac.id/ 😁😀